Jenis Wine Yang Populer di Indonesia Dan Tips Menikmati Wine


1. Cabernet Sauvignon
Mungkin ini adalah jenis anggur yang paling banyak dibenci namun sekaligus dipuja oleh banyak orang Indonesia, terutama yang baru mengenal Wine tidak menyukai Wine dari jenis anggur ini. Karena rasanya yang bisa sangat tanic atau terasa sepat tidak karuan, karena rasa sepat bukanlah rasa yang biasa diapresiasi dalam budaya kuliner kita. Tapi justru tanin inilah yang juga memberi kesempatan bagi sebotol Wine untuk dapat berevolusi untuk mengeluarkan potensi terbaiknya. Cabernet Sauvignon dari Australia dan California, banyak menawarkan rasa Fruit-driven style.

2. Merlot
Jika Cabernet Sauvignon terasa lebih kuat dan keras, Merlot malah sebaliknya. Selain mempunyai tanin yang lebih soft dari Cabernet Sauvignon. Merlot juga memiliki karakter buah seperti blackberry, pulm, strawberry juga memiliki spicy yang lebih terasa lembut. Tidaklah heran jika banyak orang yang jatuh cinta pada Merlot sejak tegukan pertama.

3. Syrah/Shiraz
Syrah disebut juga Shiraz tapi apapun sebutannya karakter yang membuat Shiraz begitu terkenal adalah citarasa yang peppery terutama karakter merica hitam dan kadang merica putih spicy dan blackberry dalam balutan kompleksitas rasa yang mengesankan.

4. Chardonnay
Chardonnay mungkin bias disebut sabagai salah satu jenis anggur yang paling popular di Indonesia. Tapi Chardonnay ada banyak macam loh, Chardonnay dari daerah yang dingin bias memiliki karakter apel hijau, pearl, lemon serta aksen mineral. Sedangkan Chardonnay yang berasal dari daerah yang lebih hangat seperti Australia dan California bias memiliki aksen buah-buahan tropis seperti Melon dan Peach.

5. Riesling
Di Indonesia Wine yang dibuat dari Riesling biasanya berasal dari Alsace di Perancis. Karakter Riesling sendiri bias dimulai dari jeruk Citrus, Peach dengan karakter acidity atau rasa keasaman yang lebih menonjol dari Chardonnay.

6. Semillion
Manis, mungkin itulah kata yang muncul di benak-benak orang jika menyebut Semillion. Anggur ini memang menjadi bahan baku Sweet Wine. Karakter madu yang kaya, elegan dan juga complex membuat Semillion terkenal dikalangan pencinta Wine.

7. Ice Wine/Dessert Wine
Sweet Wine mendapatkan rasa manis dari dua hal yaitu kadar gula natural yang tinggi dalam buah dan proses fermentasi yang berbeda. Untuk membuat Sweet Wine buah anggur dipanen jauh melampaui waktu normal hingga musim dingin tiba. Sehingga konsentrasi gula alami jadi lebih tinggi. Suhu musim dingin akan membekukan anggur tersebut dan anggur yang masih beku segera di press. Dalam proses ini air akan terpisahkan dari gula karena titik didih air berbeda dengan titik didih gula. Yang terkenal sebagai produsen wine jenis ini adalah Jerman dan Canada. Salah satu jenis sweet wine yang terkenal di Medan adalah Mozart dan Beethoven.

8. Sparkling Wine / Champagne
Come quickly I’m Testing the star. Begitulah ujar Dom Perignon seorang biarawan yang sering disebut sebgai orang yang pertama mambuat Champagne. Bui-bui ini bukanlah monopoli Champagne karena banyak daerah lain yang memproduksi Sparkling Wine, namun hanya Sparkling Wine dari daerah Champagne sajalah yang boleh memakai nama Champagne. Dimedan juga ada beberapa jenis Sparkling Wine yang sangat popular dari Prancis seperti Jean Dorsene Demi-Sec dan Juve Y’Camps Brut.

Biasanya dalam seni menikmati wine, ada istilah yang disebut See, smell dan taste. See, bisa mulai dari keindahan warna wine lalu dilanjutkan dengan menikmati aromanya (smell). Terakhir, citarasa (taste) sewaktu wine akan diminum.

Khusus Anda yang kali pertama mencobanya, cobalah wine dengan citarasa cenderung manis. Biasanya wine jenis ini didominasi dengan citarasa buah (frutty). Baru setelah beberapa kali menikmati wine jenis ini, bisa dilanjutkan dengan menikmati wine yang sedikit dry. Berikut ini hal-hal lain yang musti diperhatikan :

1. Minumlah air putih lebih dulu sebelum menikmati wine. Gunanya untuk menetralisir syaraf perasa pada lidah atau membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menempel pada lidah. Sehingga rasa wine sejati bisa benar-benar dinikmati.

2. Simpanlah wine ditempat dengan tingkat temperatur suhu yang dingin dan kelembaban udara yang sedang. White wine biasanya disimpan pada suhu 12-14 derajat celcius sedangkan red wine pada suhu 16- 18 derajat celcius.

3. Gunakan gelas yang bernar-benar bersih. Ini penting untuk menikmati wine. Sebab, gelas yang kotor dan bau sedikit banyak akan menganggu rasa wine.

4. Perhatikan warna dari wine. Wine harus clear dan tidak berkeruh. Jika warnanya tidak jernih, kemungkinan wine sudah rusak. Baik dari segi rasa dan aroma. Sebaiknya wine jangan dikonsumsi. Wine memiliki waktu puncak (peak). Jika melewati peak-nya, kualitas wine akan menurun.

5. Taste dari red wine lebih strong dari white wine sebab red wine tidak manis dan lebih agresif dimulut dibandingkan white wine. Sehingga ada istilah bagi pengemar wine, read meat with red wine dan white meat with white wine.

6. Tidak seluruhnya benar anggapan bahwa semakin lama wine disimpan maka akan semakin baik kualitasnya. Sebab tidak semua wine dibuat untuk disimpan dalam waktu relatif lama dan hanya segelintir produsen wine yang mampu membuat wine untuk dapat disimpan. Hanya Red wine berkualitas baik yang dibuat oleh sang ahli saja yang dapat disimpan dalam waktu lama.
Share this article on :
 
© Copyright 2010-2011 Marco Simoncelli MotoGP All Rights Reserved.
Template Design by michael Blogger | Published by style Templates | Powered by Blogger.com.