PASANGAN suami istri (pasutri) semakin banyak menghabiskan waktu di tempat tidur sambil melihat laptop daripada saling melihat satu sama lain.
Semakin banyak orang yang membuat hubungan mereka berisiko dengan menggunakan laptop di tempat tidur. Demikian hasil laporan yang disitat dari Dailymail, Sabtu (27/8/2011).
Christine Northam, seorang konselor dari Relate, memperingatkan obsesi dengan teknologi dapat menyebabkan masalah terhadap hubungan pasutri.
"Teknologi modern menyediakan kita dengan alat-alat brilian tetapi ketika penggunaannya menjadi berlebihan dan mengacaukan kamar tidur, itu benar-benar bisa membuat jalan hubungan jadi berantakan. Teknologi adalah gangguan utama dan dapat membuat orang lain berpikir Anda menghindari mereka," kata Christine.
Sebuah percakapan yang tenang via online merupakan cara yang bagus untuk menghubungkan dengan keluarga dan teman-teman.
"Kita perlu untuk membuat waktu untuk berbicara tatap muka secara langsung. Ketika Anda di tempat tidur, merupakan waktu yang tepat untuk mematikan teknologi dan lebih konsentrasi kepada hubungan Anda," paparnya.
Studi tentang dua juta warga Inggris, termasuk 200 ribu masyarakat London, dilakukan oleh Ikea, sebuah perusahaan teknologi. Peneliti menemukan pasangan di London adalah pelanggar peraturan terburuk di negara itu, dengan 22 persen orang mengakui menggunakan komputer di tempat tidur.
Edmonton adalah rumah bagi peselancar paling malam dengan 23 persen pengunjungnya. Berselancar di malam hari telah menyebabkan perusahaan menciptakan 'tabel' khusus di laptop yang dapat digunakan di atas selimut tanpa menghalangi laptop, penggemar AOS, dan menyebabkan aksi yang terlalu panas.
Namun, penelitian telah menemukan bahwa menggunakan gadget di tempat tidur dapat menyebabkan masalah tidur. Dengan cahaya dari perangkat seperti iPads dan laptop mengganggu penglihatan.
Phyllis Zee, profesor neuroscience di Northwestern University di Chicago mengatakan, "Hal itu dapat memengaruhi ritme sirkadian, jam dalam otak Anda yang menentukan ketika Anda tidur dan saat bangun."
Penelitian lain, di Tel Aviv University, menyimpulkan bahwa berlebihan menggunakan internet harus dianggap sebagai gangguan setara dengan judi, kecanduan, seks dan kleptomani.
Hasil penelitian menunjukkan pengguna yang kecanduan karena mereka menjadi mudah marah ketika jauh dari teknologi.
Facebook disebut-sebut telah menjadi satu dari lima penyebab perceraian. Menurut pengacara, survei yang dilakukan oleh situs online perceraian menemukan bahwa satu dari delapan perceraian merupakan perilaku yang tidak masuk akal.
(Okezone)