Setelah sempat menghilang dari pasaran Indonesia, merek kosmetik asal Amerika, Max Factor, di bawah manajemen baru, kembali masuk pasar Indonesia. Max Factor merupakan merek kosmetik yang dibuat oleh seorang penata rias Hollywood, Maximilian Faktorowicz di awal tahun 1900-an. Di pertengahan tahun 1990-an, Max Factor diambil alih oleh Procter and Gamble (P&G), dan menarik pasaran produknya di Asia. Kini, Max Factor siap kembali terjun ke pasaran Asia.
"Max Factor dulu merupakan perusahaan keluarga, sudah memasarkan produk-produknya ke banyak negara, kemudian diambil alih oleh P&G. Mereka memutuskan untuk menarik dulu produk-produknya di pasaran untuk memperhitungkan ulang pasar di Asia. Setelah melalui persiapan panjang, kini Max Factor siap kembali masuk ke Indonesia," jelas Veronica Kartadinata, Marketing Manager PT Aroma Abadi, distributor Max Factor di Indonesia, usai peresmian peluncuran kembali Max Factor di Bibliotheque, Sampoerna Strategic Square, beberapa waktu lalu.
Diungkapkan oleh Direktur Max Factor untuk Asia, Fabio Stefani, "Indonesia merupakan pasar ke 76 dari Max Factor. Di Asia, pasar setelah China dan Malaysia. Setelah melalui riset, kami menilai Indonesia sudah siap untuk menerima produk-produk kami yang sifatnya untuk rias panggung dan progresif. Namun kami ingin tata rias ini bisa diterima pula oleh masyarakat Indonesia."
Diakui Fabio, saat ini produk tata rias panggung seperti yang dimiliki Max Factor bukan yang pertama masuk ke pasaran, "P&G memang tidak selalu menjadi yang pertama untuk melemparkan produk ke pasaran. Tetapi kami berupaya untuk memberikan produk yang lebih baik. Karena itu kami secara perlahan masuk ke pasar tujuan dengan melihat dulu portfolio yang kami miliki tentang pasar tersebut."
Masuknya kembali Max Factor ke Indonesia juga didukung oleh salah seorang ahli tata rias Indonesia, Gusnaldi, yang didaulat menjadi duta merek ini. Bersama Max Factor, Gusnaldi memunculkan 3 tren riasan yang bisa diaplikasikan oleh segala lapisan wanita. "Saya sudah kenal merek ini sejak sebelum 13 tahun saya berkecimpung di dunia tata rias. Sebelum bergabung menjadi duta Max Factor, saya diberikan maskara mereka, False Lash Effect, saya coba pulaskan di salah seorang kenamaan Indonesia. Dia langsung jatuh cinta sama maskara itu, lalu dia langsung minta produk itu buat dia karena dia suka sekali dengan hasilnyua. Sebegitu besar efek langsung produk mereka ini," cerita Gusnaldi.
Max Factor saat ini memiliki beberapa tipe foundation, bedak, lipstik, blusher, beberapa perlengkapan riasan, serta salah satu produk unggulannya, maskara. Merek yang berhasil meraih setidaknya 20 penghargaan dari berbagai pihak mengenai keampuhan produknya ini sudah siap tersedia di pasaran Indonesia di department stores terkemuka di Indonesia.
"Max Factor dulu merupakan perusahaan keluarga, sudah memasarkan produk-produknya ke banyak negara, kemudian diambil alih oleh P&G. Mereka memutuskan untuk menarik dulu produk-produknya di pasaran untuk memperhitungkan ulang pasar di Asia. Setelah melalui persiapan panjang, kini Max Factor siap kembali masuk ke Indonesia," jelas Veronica Kartadinata, Marketing Manager PT Aroma Abadi, distributor Max Factor di Indonesia, usai peresmian peluncuran kembali Max Factor di Bibliotheque, Sampoerna Strategic Square, beberapa waktu lalu.
Diungkapkan oleh Direktur Max Factor untuk Asia, Fabio Stefani, "Indonesia merupakan pasar ke 76 dari Max Factor. Di Asia, pasar setelah China dan Malaysia. Setelah melalui riset, kami menilai Indonesia sudah siap untuk menerima produk-produk kami yang sifatnya untuk rias panggung dan progresif. Namun kami ingin tata rias ini bisa diterima pula oleh masyarakat Indonesia."
Diakui Fabio, saat ini produk tata rias panggung seperti yang dimiliki Max Factor bukan yang pertama masuk ke pasaran, "P&G memang tidak selalu menjadi yang pertama untuk melemparkan produk ke pasaran. Tetapi kami berupaya untuk memberikan produk yang lebih baik. Karena itu kami secara perlahan masuk ke pasar tujuan dengan melihat dulu portfolio yang kami miliki tentang pasar tersebut."
Masuknya kembali Max Factor ke Indonesia juga didukung oleh salah seorang ahli tata rias Indonesia, Gusnaldi, yang didaulat menjadi duta merek ini. Bersama Max Factor, Gusnaldi memunculkan 3 tren riasan yang bisa diaplikasikan oleh segala lapisan wanita. "Saya sudah kenal merek ini sejak sebelum 13 tahun saya berkecimpung di dunia tata rias. Sebelum bergabung menjadi duta Max Factor, saya diberikan maskara mereka, False Lash Effect, saya coba pulaskan di salah seorang kenamaan Indonesia. Dia langsung jatuh cinta sama maskara itu, lalu dia langsung minta produk itu buat dia karena dia suka sekali dengan hasilnyua. Sebegitu besar efek langsung produk mereka ini," cerita Gusnaldi.
Max Factor saat ini memiliki beberapa tipe foundation, bedak, lipstik, blusher, beberapa perlengkapan riasan, serta salah satu produk unggulannya, maskara. Merek yang berhasil meraih setidaknya 20 penghargaan dari berbagai pihak mengenai keampuhan produknya ini sudah siap tersedia di pasaran Indonesia di department stores terkemuka di Indonesia.
Posts
