Dinobatkan sebagai perempuan tercantik di dunia oleh majalah People, dalam edisi "World's Most Beautiful Woman", jelas membuat Jennifer Lopez senang. "Saya jarang kehabisan kata-kata, tapi saya merasa tersanjung," kata perempuan 41 tahun ini.
Jennifer mengaku, tampil cantik adalah bagian dari pekerjaannya sehari-hari. Dari merawat kulitnya, latihan yang keras dan mengatur pola makan yang ketat untuk memelihara bentuk tubuhnya, semua dilakukan dengan cermat agar selalu tampil sempurna. Untuk tampil glamor setiap minggu dalam acara American Idol, pun sungguh bukan pekerjaan sederhana. "Saya tak mau setiap orang berpikir itu mudah. Itu butuh waktu, dan butuh kerja keras," katanya.
Untuk pemotretan di sampul majalah tersebut, Jennifer ditangani oleh Mary Phillips, penata riasnya. Mary mengawali riasannya dengan pelembab, lalu "Mengaplikasikan foundation dengan sikat blush on di seluruh wajah dan lehernya, termasuk kelopak mata," ujarnya. Setelah itu ia memulas perona pipi berwarna peach, yang dimulai dari tulang pipi lalu menipis ke arah belakang.
Ia mengatur riasan wajah Jennifer dengan bedak berwarna kuning, dan menyapukan eyeliner berwarna coklat di sekeliling matanya. Setelah mengoleskan bayangan dengan shimmer di seluruh kelopak mata, dan sentuhan warna espresso di dalam lipatan kelopaknya, ia menjepit bulu mata Jennifer dan memulas maskara di bulu mata atas dan bawah. Untuk bibir, dipilih lipstik warna peach dengan lipliner warna nude pink, dan diakhiri dengan lipgloss bening.
Untuk rambutnya, penata rambut Lorenzo Martin mengaplikasikan styling serum pada rambut Jennifer yang baru dikeramas, lalu mem-blow dry dengan banyak volume di bagian belakangnya. Kemudian ia menggulung rambut dalam gulungan-gulungan besar dengan curling iron 2 inci, menjepitnya ke belakang, lalu mengaturnya dengan hairspray. Setelah 20 menit, jepit dilepaskan, lalu rambut Jennifer dibalikkan ke bawah (dengan kepala menunduk ke bawah) dan disisir dengan sikat bulu. Rambut lalu dibalikkan lagi, dan disisir secara acak untuk menampilkan ikal yang sempurna.
Dengan perawatan yang serba high maintenance itu, tak heran Jennifer kerap disebut diva. Dan, ia ternyata menikmati julukan tersebut, selama hal itu hanya berkaitan dengan penampilan saja. "Saya tak suka, dan tak pernah menjadi orang yang disebut punya perilaku diva, yang selalu disangkutkan orang pada saya sepanjang waktu," kata ibu dua anak kembar berusia 3 tahun ini.
Meskipun menyukai perawatan ala diva, saat di rumah bersama keluarganya Jennifer selalu tampil tanpa make-up. "Bisa menyentuh wajah dan menggosok mata, atau menggosok rambut dengan jari-jari tanpa khawatir mengacaukannya, itulah saat paling membahagiakan bagi saya," katanya.
(Kompas)
(Kompas)