Victoria dan Pangeran Albert, 10 Februari 1840
Sebagai Ratu muda yang belum menikah, Victoria, ia takut akan disiksa oleh ibunya selama bertahun-tahun. Keberuntungan akhirnya datang “dalam bentuk” Pangeran Albert dari Saxe-Coburg and Gotha, yang lalu dilamar pada 1839. Dia tidak hanya menjadi pendamping Ratu, tetapi juga menjadi penasehat politik di paruh pertama pemerintahannya.
Edward VII dan Putri Alexandra dari Denmark, 10 Maret 1863
Saat pernikahannya, Edward anak tertua Victoria ini mendapat berbagai isu di kalangan kerajaan akibat pernikahannya dengan Putri Alexandra. Pertama, banyak dari kerabat ibu Edward adalah orang Jerman, dan Jerman pada waktu itu terlibat perselisihan dengan negara asal Alexandra yaitu wilayah Schleswig Holstein. Lainnya, Edward adalah casanova terkenal, dikabarkan ia pernah berkencan dengan rakyat jelata, bangsawan dan aktris terkenal.
George V dan Putri Mary Teck, 6 Juli 1893
Putri Maria bertunangan dengan Albert Victor, putra tertua Pangeran Wales. Namun Victor meninggal karena pneumonia. Kemudian, nenek pemuda itu, Ratu Victoria, masih meingininkan Putri Mary berada di keluarganya dan memaksa saudara Viktor, George untuk menikahi Mary. Satu tahun setelah kematian Victor, George dinikahkan. George naik tahta pada tahun 1911.
Duke of York dan Lady Elizabeth Bowes Lyon, 26 April 1923
Putra kedua George V telah melamar Elizabeth lebih dari sekali, tetapi ditolak terus, takut pada beban hidup kerajaan, sampai akhirnya mengalah pada tahun 1923. Pernikahan mereka adalah terobosan bagi Elizabeth yang hanya orang biasa. George memiliki kebebasan untuk mewakili gerakan moderasi politik untuk keluarga kerajaan. Dia naik tahta setelah saudaranya turun tahta. Kemudian selama hidupnya, Elizabeth dikenal sebagai Queen Mum.
Duke dan Duchess of Windsor, 3 Juni 1937
Anak tertua dari Duke of York, bangsawan Windsor, naik tahta sebagai Edward VIII pada bulan Januari 1936, tapi pemerintahannya berumur pendek. Keinginannya untuk menikah dengan sosialita asal Amerika, Wallis Simpson, seorang wanita dengan dua mantan suami, menyebabkan krisis konstitusional, dan Edward memilih untuk turun tahta untuk "menikahi wanita yang aku cinta". Untuk mengakomodasi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, House of Windsor memberi gelar khusus baginya: Duke of Windsor.
Ratu Elizabeth II dan Philip, Duke of Edinburgh, 20 November 1947
Pemimpin monarki pada masanya, bertemu dengan calon suami yang memegang gelar Pangeran dari Yunani dan Denmark ketika berusia 8 tahun. Dan sang Ratu mengkatakan telah jatuh cinta padanya sejak berumur 13. Sebelum pernikahan, Philip meninggalkan gelar Yunani dan Denmark -nya dan dikonversi dari Ortodoks Yunani ke Anglikanisme. Pada awalnya muncul kontroversial pada pasangan ini bahwa Philip tidak memiliki kekayaan pribadi dan, ia yang berkebangsaan Inggris namun lahir di tanah asing. Setelah pernikahan mereka, gelar Duke of Edinburgh diberikan padanya.
Putri Margaret dan Antony Armstrong-Jones, 6 Mei 1960
Setelah pertunangan naasnya bersama kapten pelayanan pribadi ayahnya, adik Ratu Elizabeth, Margaret mengumumkan rencananya untuk menikah dengan Armstrong-Jones, seorang fotografer. Upacara pernikahan mereka menjadi yang pertama yang disiarkan televisi. Gelar Earl of Snowdon diberikan untuk pengantin pria, yang menikmati karir yang sangat sukses sebagai seorang pelukis, yang mengkhususkan diri dibidang selebriti dan keluarga kerajaan.
Putri Anne dan Kapten Mark Phillips, 14 November 1973
Putri tunggal Ratu Elizabeth ini menikah dengan Phillips, letnan pengawal Ratu Dragoon, dalam sebuah upacara di Westminster Abbey yang disiarkan televisi. Kebersamaan mereka berlangsung sampai tahun 1989, hingga berpisah. Tak lama setelah perceraian mereka selesai pada tahun 1992, Anne menikah lagi dengan Timothy Laurence, yang kemudian menjadi komandan angkatan laut kerajaan.
Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer, 29 Juni 1981
Bagaikan sebuah kisah dalam “fairytail”, pernikahan Charles dan Diana dapat dilihat langsung di televisi oleh sekitar 750 juta orang pemirsa di seluruh dunia dan dihadiri oleh sejumlah pemimpin Eropa. Kebahagiaan perkimpoian pasangan itu, berumur pendek. Charles memilih mempertahankan hubungan lamanya dengan Camilla Parker-Bowles. Pada akhir 1980-an, mereka berdua sudah tinggal terpisah, perceraian mereka selesai pada tahun 1996. Satu tahun kemudian, Diana tewas dalam kecelakaan mobil di Prancis.
Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson, 23 Juli 1986
Putra kedua Ratu Elizabeth ini menikah dengan Sarah, yang dikenal sebagai "Fergie," di Westminster Abbey. Setelah pernikahan mereka, Ratu memberikan gelar Duke dan Duchess of York pada mereka. Mereka mengalami pernikahan yang rumit. Andrew sering pergi tugas sebagai angkatan laut kerajaan dan Sarah terlibat hubungan dengan John Bryan, seorang manajer keuangan Amerika yang pernah tertangkap foto mengisap jari kaki sang Duchess yang sedang telanjang. Pasangan itu akhirnya sepakat untuk bercerai pada tahun 1996.
Pangeran Edward dan Sophie Rhys-Jones, 19 Juni '99
Pertunangan Pangeran Edward bersama Sophie Rhys-Jones datang di tengah adanya isu bahwa pangeran ini adalah seorang gay. Pada tanggal 19 Juni 99, mereka menikah di Kapel St George di Windsor Castle dalam upacara yang tidak semewah daripada saudara-saudaranya. Setelah kebersamaan mereka, putra bungsu Ratu Elizabeth II ini menjadi Earl of Wessex dan Viscount Severn, sedangkan Sophie menjadi Countess of Wessex.
Pangeran Charles dan Camilla Parker-Bowles, 9 April '05
Camilla Parker-Bowles pertama kali mulai melirik Pangeran Charles pada tahun 1970, dan lebih dari empat dekade, hubungan mereka mengalami pasang surut, bahkan setelah melalui pernikahan pertama mereka. Putri Diana menyalahkan Camilla karena menyebabkan berakhirnya pernikahannya dengan Charles. Charles dan Camilla melanjutkan pacaran mereka setelah perceraian masing-masing dan bertunangan pada tanggal 10 Februari 2005. Mereka menikah dua bulan kemudian, menjadikan mereka sebagai Camilla Princess of Wales dan Duchess of Cornwall and Rothesay.
Pangeran William dan Kate Middleton, 2011
William dan Kate bertemu saat menjadi mahasiswa University of St Andrews di Skotlandia dan memulai pacaran selama delapan tahun, yang membuat Kate memperoleh julukan "Waity Katie." Kate, yang dibesarkan di Berkshire, dibanding-bandingkan dengan Putri Diana, mulai dari berkenaan dgn penjahit baju hingga tentang kebenciannya kepada pers. William melamarnya dengan berlian 18-karat dan cincin safir milik ibunya. Pasangan ini mengumumkan pertunangan mereka pada 16 November 2010, dan pernikahan diperkirakan terjadi pada 2011 ini.