Flyover Kemayoran. Salah satu jalan atau jembatan layang yang berada yang berada di Haji Bagindo Rajo (HBR) Motiek, Kemayoran, Jakarta Pusat telah dikabarkan bahwa jalannya mengalami perenggangan selebar 15cm.Sehingga hal ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang disebut dengan Flyover Kemayoran tersebut.
Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan para ahli gempa untuk menyelidiki apakah kerusakan fly over kemayoran itu salah satu dampak dari rambatan gempa yang beberapa kali menghantam daratan Jakarta.
Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, rambatan gempa yang berepisentrum di Selat Sunda, Sukabumi, dan Tasikmalaya, mampu ‘menggoyang’ tanah di kawasan ibukota. Di samping itu, kawasan utara Jakarta yang mengalami penurunan tanah hingga sekitar 18-26 cm menambah potensi kerawanan konstruksi bangunan di atasnya.
"Menurut sebagian ahli, standar toleransi renggang atau susut dalam penyambungan jembatan flyover adalah 15 cm. Namun tim yang terdiri dari para ahli gempa akan meninjau lokasi dan melihat desain jembatan layang terlebih dahulu," kata Andi.
Tim tersebut, kata Andi, akan memastikan apakah peristiwa ini merupakan sesuatu yang terkait dengan persoalan teknis atau imbas kondisi kegempaan Jakarta. Andi berjanji akan segera mengumumkan temuan tim tersebut.
Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan para ahli gempa untuk menyelidiki apakah kerusakan fly over kemayoran itu salah satu dampak dari rambatan gempa yang beberapa kali menghantam daratan Jakarta.
Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, rambatan gempa yang berepisentrum di Selat Sunda, Sukabumi, dan Tasikmalaya, mampu ‘menggoyang’ tanah di kawasan ibukota. Di samping itu, kawasan utara Jakarta yang mengalami penurunan tanah hingga sekitar 18-26 cm menambah potensi kerawanan konstruksi bangunan di atasnya.
"Menurut sebagian ahli, standar toleransi renggang atau susut dalam penyambungan jembatan flyover adalah 15 cm. Namun tim yang terdiri dari para ahli gempa akan meninjau lokasi dan melihat desain jembatan layang terlebih dahulu," kata Andi.
Tim tersebut, kata Andi, akan memastikan apakah peristiwa ini merupakan sesuatu yang terkait dengan persoalan teknis atau imbas kondisi kegempaan Jakarta. Andi berjanji akan segera mengumumkan temuan tim tersebut.