Betrokan Kasus Blowfish di jalan Ampera.Kali ini kembali terjadi kerusuhan atau betrokan yang waktu lalu 4 april juga telah terjadi bentrokan kasus Blowfish yang menimbulkan banyak luka-luka pada masa yang terlibat kerusuhan tersebut.29 Sept 2010 Dua kelompok saling serang dalam Bentrokan di jalan Ampera Raya, sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Bentrokan diduga terkait dengan persidangan kasus diskotik Blowfish.
Dua kelompok bertikai ini saling melemparkan batu. Sejumlah orang terlihat membawa senjata tajam, termasuk pedang, ketapel, hingga senjata api. Darah terlihat berceran di jalan. Belum jelas apa yang memicu pecahnya bentrokan sekitar pukul 13.00 WIB. Terdengar pula beberapa kali bunyi tembakan.
Tiga korban tewas bentrokan di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hingga kini, Rabu (29/9) masih disemayamkan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ketiga jenazah diketahui atas nama Agustinus Tomasoa, 48 tahun; Syaifuddin, 49 tahun; dan
Frederik Pilo Let Let, 29 tahun. Namun hingga kini baru keluarga Agustinus yang mendatangi kamar jenazah Rumah Sakit Polri.
Mellisa Gilbert, 22 tahun, putri pertama Agustinus, mengatakan ia mengenali jenazah ayahnya dari kartu identitas yang masih tersimpan di saku celana jenazah. "Belum berani liat (jenazah) tapi dikasih lihat fotonya," ujarnya ditemui di lokasi.
Ia menceritakan ayahnya yang bekerja sebagai 'debt collector' atau penagih utang pagi ini pamit dari rumah sekitar jam 6 pagi untuk berangkat kerja. Motor almarhum juga masih terparkir di asrama Batalyon Siliwangi, Cililitan, tempatnya biasa ngumpul. "Saya sama ayah terbuka, dia tidak bilang apa - apa," tambahnya.
Ia mendengar kabar ayahnya menjadi korban setelah dihubungi kerabat yang menonton siaran langsung di televisi. "Katanya Ayah ketembak, saya cari - cari lalu ke RS Polri," tambahnya.
Hingga kini pihak keluarga masih menunggu istri dan kerabat keluarga lain yang masih sulit dihubungi. Agustinus diketahui memiliki empat anak yang salah satunya masih tinggal di Ambon.